Krisis dan inflasi sekarang yang telah menghantui berbagai negara di seluruh dunia baik negara kategori maju, negara industri maju, negara berkembang, serta negara miskin. Efek krisis yang dimana telah melebar kemana-mana sehingga ekonomi dunia pun merosot di ikuti lagi dengan pemasukan sebuah keuangan negara melandai.
Ada beberapa faktor pada saat ini krisis terjadi dimana-mana selain karena wabah Covid19 yang dari awal tahun 2020 muncul hingga sekarang masa pemulihan yang dimana seluruh ekonomi dunia merosot tutun kebawah, ditambah yang baru-baru ini akibat konflik peperangan antara negara Rusia dengan Ukraina yang mengakibatkan efek ekonomi dunia berdampak negatif dan disertaii berbagai sanksi-sanksi dari negara-negara barat terhadap Rusia yang mengakibatkan Rusia juga mengambil langkah dengan tidak melakukan ekspor ke berbagai negara yang telah memberinya sanksi.
Sebenarnya negara Indonesia yang di awal pandemi Covid19 tahun 2020 dengan sistem pemerintahan yang bisa dibilang tergolong baik karena dapat menopang dan menjaga kebutuhan ekonomi serta pemasukan APBN yang terjadi surplus. Sehingga membuat pemerintahan Indonesia dapat melakukan pembangunan infastruktur diberbagai daerah untuk menunjang perekeonomian didaerah tersebut, tetapi pada akhir-akhir ini pada saat langkah pemerintah melakukan pemulihan ekonomi, maka seperti penjelasan diatas tadi karena konflik Rusia dan Ukraina hingga saat ini, mengakibatkan bahan pangan melonjak tinggi sebut saja seperti harga mie atau makanan-makanan yang berbaur dengan gandum sudah melambung tinggi.
Itu disebabkan karena ketergantungan impor gandum Indonesia dari Ukraina dan Rusia sehingga pada saat melakukan impor maka darisana tidak bisa sehingga gandum yang didalam negeri menjadi langka belum lagi didalam negeri dalam melakukan pembudidayaan gandum tergolong sangat rendah dan akibatnya terpaksa pemilik-penilik perusahaan menaikkan sejumlah harga dari barang yang mereka produksi agar tidak mengalami kerugian.
Satu hal lagi yang ditambah sekarang pada bulan-bulan lalu yang dimana terjadinya kelangkaan minyak goreng diberbagai wilayah didalam negeri, sehingga sekali ada minyak goreng maka harganya sangat tinggi dan jauh dari kata harga normal, ini juga karena salah satu cara permainan sebuah perusahaan yang memilih mengekspor atau menjual diluar negeri minyak goreng dibanding dijual di dalam negeri, karena keuntungan perusahaan tersebut jauh lebih tinggi daripada menjual kepada masyarakat di dalam negeri. Dan, setelah pemerintah mengambil langkah dengan larangan mengekspor minyak goreng sampai harga didalam negeri normal kembali dan stok juga melimpah.
Maka, ada saja mafia yang selalu bermain yang suka menimbun untuk mendapatkan keuntungan yang berlipat ganda, belum lagi akhir-akhir ini pemerintah yang menerapkan pengisian BBM jenis pertalite disejumlah daerah menggunakan sebuah aplikasi my pertamina nah tentu saja pasti menimbulkan pro dan kontra di masyarakat tapi menurut saya langkah pemerintah menerapkan itu juga tergolong solusi yang baik karena, untuk menghindari salah sasaran yang dimana BBM jenis pertalite yang telah disubsidi oleh pemerintah yang diberikan kepada rakyat yang membutuhkan tapi banyak kalangan orang kaya yang menggunakannya, jadi untuk menghindari itu maka pemerintah melakukan hal semacam dengan pengisian menggunakan aplikasi. Menurut pendapat kalian krisis dan inflasi yang terjadi sekarang saat ini apakah sama dengan pendapat saya?... jika ada sebuah masukan harap diberi dikomentar, terimakasih.
👍👍👍
ReplyDeletehehe
Delete